Majelis Wakil Cabang NU (MWC-NU)
Mlarak Ponorogo

Koordinasi Persiapan Kegiatan PDPKPNU ke-53 PCNU Ponorogo di Pondok Pesantren al-Islam Joresan

Joresan, 18 Mei 2025 — Pondok Pesantren al-Islam Joresan menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Persiapan Pengkaderan Dasar Penggerak Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PDPKPNU) ke-53 yang digelar oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo. Rapat ini menjadi bukti nyata sinergi strategis antara PCNU, Pondok Pesantren al-Islam, dan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Mlarak dalam mendukung program kaderisasi NU.

Rapat dihadiri oleh Ketua, Sekretaris, dan Wakil Ketua Pengurus Yayasan al-Islam, Direktur Pendidikan, para Kepala Madrasah, serta perwakilan dari MWCNU Mlarak. Dari PCNU Ponorogo, hadir Novi (Ketua Panitia), Elvin, Alim, dan Arif.

Rapat dibuka oleh Ketua Pengurus Yayasan Pondok Pesantren al-Islam, kemudian dilanjutkan dengan pengantar dari Alim. Ia menjelaskan bahwa PCNU Ponorogo menargetkan pelaksanaan lima kali PDPKPNU dalam periode ini, dan pelaksanaan perdana akan dimulai di Pondok Pesantren al-Islam Joresan.

“Kami berharap kegiatan pertama ini menjadi pemantik semangat kaderisasi di tingkat MWC. Dari sini akan lahir calon fasilitator yang akan melanjutkan proses kaderisasi di wilayah masing-masing,” ujar Alim.

Novi, Ketua Panitia PDPKPNU ke-53, memaparkan mekanisme kegiatan yang seluruhnya mengikuti pedoman resmi PBNU, berbeda dengan pola kaderisasi PKPNU sebelumnya. Peserta berjumlah 100 orang dan diwajibkan mengikuti 18 materi penuh—absensi sekali pun akan langsung mendiskualifikasi peserta.

Kegiatan dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, dimulai Jumat siang hingga penutupan Minggu sore. Untuk mendukung kelancaran kegiatan, dibutuhkan 10 ruang pendukung: aula, ruang admin suskader, ruang tamu, ruang fasilitator PCNU, ruang instruktur, asrama putra, asrama putri, ruang makan, tempat olahraga (dengan instruktur dari unsur TNI), dan ruang pembaiatan.

Dalam koordinasi teknis, Elvin menekankan perlunya kesiapan fasilitas, mulai dari bendera Merah Putih dan NU, foto para muassis, meja dengan taplak, LCD proyektor, kipas angin, tempat sampah, hingga kebutuhan mandi dan istirahat peserta.

Tim pelaksana dari PCNU terdiri atas admin, fasilitator, dan instruktur. Sementara itu, Pondok Pesantren al-Islam bersama MWCNU Mlarak bertanggung jawab dalam penyediaan sarana prasarana dan konsumsi, termasuk 7 kali makan dan 7 kali coffee break.

Sinergi antara PCNU, Pondok Pesantren al-Islam, dan MWCNU Mlarak ini menjadi landasan kuat bagi suksesnya PDPKPNU ke-53. Diharapkan, kerja sama ini tak hanya menghasilkan kader berkualitas, namun juga memperkuat jejaring kaderisasi NU di tingkat akar rumput.

Paris Mubaqi menambahkan informasi penting terkait program sensus wakaf. “BPN minta kerja sama untuk mensinkronkan data sensus wakaf,” ujarnya. Ia juga menyampaikan bahwa pada Rabu malam Kamis mendatang, Ketua MWC dan para pejuang wakaf akan diundang dalam rapat koordinasi khusus di Kantor PCNU guna membahas hasil sensus wakaf. “Rapat tersebut akan dihadiri oleh LWP PWNU Jawa Timur dan pihak BPN. Undangan resmi akan segera menyusul,” tambahnya.

Berita Terkait