Majelis Wakil Cabang NU (MWC-NU)
Mlarak Ponorogo

Halal Bihalal MWCNU Mlarak di Ponpes Al-Islam Joresan

Mlarak, Ponorogo – Sabtu malam, 26 April 2025

Suasana penuh kekeluargaan dan semangat kebersamaan menyelimuti halaman Pondok Pesantren Al-Islam Joresan malam ini. Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Mlarak bersama seluruh badan otonom (Banom) menggelar acara Halal Bihalal MWCNU, sekaligus mengadakan Pelantikan Pimpinan Anak Cabang IPNU-IPPNU Kecamatan Mlarak dan Peluncuran Website Resmi MWCNU Mlarak: www.mwcnu-mlarak.or.id.

  

Acara ini dihadiri oleh para kiai sepuh, jajaran pengurus PCNU Ponorogo, pengurus ranting NU se-Kecamatan Mlarak, serta lebih dari 1000 ibu-ibu Muslimat NU yang datang dengan antusias dari berbagai desa di wilayah Mlarak. Hal ini menunjukkan soliditas dan semangat kekeluargaan yang menjadi ciri khas Nahdlatul Ulama.

Acara pelantikan IPNU dan IPPNU juga menjadi momen penting dalam regenerasi kader NU di tingkat kecamatan. Para pelajar ini diharapkan menjadi motor penggerak NU muda yang cerdas, beradab, dan berkomitmen terhadap nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

Dengan semangat halal bihalal, seluruh elemen NU di Kecamatan Mlarak meneguhkan kembali komitmennya untuk terus berkhidmah kepada umat, bangsa, dan agama – kini dengan langkah-langkah yang lebih adaptif, modern, dan digital.

Puncak acara diisi dengan tausiyah kebangsaan dan keislaman dari Prof. Dr. KH. Luthfi Hadi Aminuddin, Ketua Umum MUI Kabupaten Ponorogo. Dalam ceramahnya, beliau mengangkat tiga poin penting sebagai bekal umat pasca-Ramadhan:

  1. Mengistiqomahkan Amalan Ramadhan
    KH. Luthfi mengajak jamaah untuk tidak berhenti beribadah hanya karena bulan Ramadhan telah usai. “Jadikan Ramadhan sebagai pemicu istiqomah. Lanjutkan shalat malam, sedekah, tilawah, dan semangat kebaikan lainnya,” pesannya.

  2. Memperkuat Pondasi Agama dengan Tiga Pilar: Tauhid, Fiqih, dan Tasawuf
    “Agar hidup kita tidak goyah, bangun agama dengan pondasi yang kokoh. Tauhid sebagai akidah, fiqih sebagai aturan, dan tasawuf sebagai penyucian jiwa,” ujar beliau. Ketiganya harus berjalan seimbang agar keislaman tidak hanya formalitas, tetapi juga menjadi jalan hidup yang utuh.

  3. Mengingat Kembali Qonun Asasi
    Beliau juga mengingatkan kembali kepada Qonun Asasi, dokumen penting yang menjadi pedoman warga NU. “Qonun Asasi bukan hanya sejarah, tapi juga arah dan prinsip dasar gerakan kita sebagai Nahdliyyin. Mari kita hidupkan kembali nilai-nilainya dalam kehidupan berorganisasi dan bermasyarakat.”

Peluncuran website mwcnu-mlarak.or.id menjadi penanda transformasi digital MWCNU Mlarak dalam menjawab tantangan zaman. Website ini akan menjadi pusat informasi, media dakwah digital, serta alat koordinasi dan transparansi organisasi NU tingkat kecamatan.

Sementara itu, pelantikan IPNU dan IPPNU Kecamatan Mlarak disambut antusias oleh para hadirin. Para pelajar ini diharapkan menjadi kader militan yang siap membawa NU ke masa depan dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Aswaja.

Acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah, memperkuat ukhuwah dan semangat kebersamaan di antara seluruh komponen Nahdlatul Ulama di Kecamatan Mlarak.

Berita Terkait