Majelis Wakil Cabang NU (MWC-NU)
Mlarak Ponorogo

Safari Ramadhan ke-15 PRNU Desa Mlarak di Musholla al-Tamra Dukuh Gunungsari

Mlarak, 15 Maret 2025 – Safari Ramadhan ke-15 PRNU Desa Mlarak kembali dilaksanakan di Musholla al-Tamra, Dukuh Gunungsari. Pada malam ini, Safari Ramadhan dipimpin oleh kelompok 3 yang dikomandoi oleh Bapak Boiran, Kepala Desa Mlarak. Acara ini dihadiri oleh warga setempat yang sangat antusias meskipun cuaca hujan deras sempat melanda wilayah tersebut.

Rangkaian acara dimulai dengan Salat Isya berjamaah yang dilanjutkan dengan Salat Tarawih dan Witir. Setelah ibadah selesai, acara dilanjutkan dengan Sarasehan yang dipimpin oleh Bapak Boiran. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada tuan rumah, para jamaah yang hadir, serta Tim Safari Ramadhan kelompok 3 PRNU Desa Mlarak yang tetap semangat meskipun cuaca kurang mendukung.

Tausiyah dari Ustadz Dafiq Zakky Fuady
Pada kesempatan yang sama, Ustadz Dafiq Zakky Fuady memberikan tausiyah yang menyentuh hati para jamaah. Beliau menyampaikan tentang pentingnya memperingati Nuzulul Qur’an, yang merupakan momen turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW di bulan Ramadhan. Ustadz Dafiq menjelaskan bahwa Nuzulul Qur’an menjadi momentum penting untuk memperdalam pemahaman terhadap Al-Qur’an, memperbanyak tilawah, dan menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. “Melalui peringatan ini, kita diingatkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki diri, dan meningkatkan amal ibadah kita,” ujarnya.

Kejadian Nuzulul Qur’an merujuk pada peristiwa turunnya wahyu pertama dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Peristiwa ini terjadi pada malam 17 Ramadhan, tahun ke-41 sebelum hijrah, di Gua Hira, yang terletak di Jabal Nur, dekat Mekah. Inilah awal mula turunnya wahyu yang kemudian menjadi Al-Qur’an, kitab suci umat Islam.

Peristiwa Nuzulul Qur’an dimulai ketika Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun. Beliau sering berdiam diri di Gua Hira untuk merenung dan mencari kedamaian, jauh dari kehidupan sosial yang penuh dengan kemewahan dan kekacauan di Mekah. Pada suatu malam, tiba-tiba Malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad dengan membawa wahyu pertama yang berbunyi:

“Iqra’ bismi rabbika allathee khalaq”
(Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan)
(QS. Al-Alaq: 1)

Ini adalah ayat pertama yang turun dan menandai dimulainya proses wahyu Al-Qur’an yang berlangsung selama 23 tahun. Ayat ini mengajarkan Nabi Muhammad untuk membaca dan menyampaikan wahyu dengan menyebut nama Allah sebagai sumber segala ciptaan dan ilmu pengetahuan. Wahyu ini datang dalam bentuk wahyu yang pertama kali diterima oleh Nabi Muhammad, yang selanjutnya berlanjut dalam wahyu-wahyu berikutnya yang membentuk keseluruhan isi Al-Qur’an.

Setelah menerima wahyu ini, Nabi Muhammad merasa cemas dan terkejut. Beliau kembali ke rumah dan diselimuti ketakutan. Istri beliau, Sayyidah Khadijah, kemudian menenangkan dan membimbing beliau, serta membawa Nabi Muhammad kepada seorang pendeta yang mengonfirmasi bahwa peristiwa tersebut adalah wahyu dari Tuhan.

Makna Nuzulul Qur’an sangat dalam bagi umat Islam. Selain sebagai awal dari turunnya petunjuk hidup (Al-Qur’an), Nuzulul Qur’an juga menjadi momentum penting untuk memperdalam hubungan umat Islam dengan Al-Qur’an dan meningkatkan ibadah, khususnya di bulan Ramadhan. Kejadian ini mengingatkan umat Islam akan pentingnya membaca, memahami, dan mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Pembagian Paket Sembako
Sebagai bentuk kepedulian sosial, acara ditutup dengan pembagian 5 paket sembako yang diberikan kepada jamaah musholla setempat. Pembagian ini diharapkan dapat meringankan beban warga, terutama di bulan suci Ramadhan.

Safari Ramadhan ke-15 ini bukan hanya menjadi ajang ibadah dan tausiyah, namun juga mempererat tali silaturahmi antarwarga dan menunjukkan semangat kebersamaan yang tinggi di tengah tantangan cuaca. Semoga kegiatan ini dapat terus membawa manfaat dan berkah bagi seluruh masyarakat Desa Mlarak.

Berita Terkait