Majelis Wakil Cabang NU (MWC-NU)
Mlarak Ponorogo

Srakalan dan Ambengan Meriahkan Peringatan Isrok Mi’roj di Masjid Baitussolihin Belikumbul Desa Siwalan

Siwalan, 26 Januari 2025 – Peringatan Isrok Mi’roj di Masjid Baitussolihin Belikumbul, Desa Siwalan, berjalan dengan penuh semarak hari ini. Dalam rangka memperingati peristiwa besar bagi umat Islam, masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) setempat menggelar berbagai kegiatan, termasuk tradisi Srakalan dan Ambengan yang semakin memeriahkan suasana.

Acara yang digelar dalam rangka Rejeban (peringatan Isrok Mi’roj) ini mendapat dukungan penuh dari Ranting NU Desa Siwalan. Kyai Muhammad Kamil Firdaus, Ketua Ranting NU Desa Siwalan, menyatakan rasa syukurnya atas antusiasme dan semangat warga dalam merayakan hari besar ini. “Saya sangat bahagia melihat semangat masyarakat NU Desa Siwalan dalam menjaga tradisi keagamaan dan melaksanakan kegiatan seperti ini. Ini adalah bentuk kecintaan kita terhadap ajaran Islam yang harus terus dilestarikan,” ujar Kyai Kamil.

Tak hanya itu, acara yang dipenuhi dengan doa, zikir, dan pengajian ini juga menjadi momen penting bagi masyarakat Dukuh Belikumbul. Mereka merasakan banyak perubahan positif dalam kehidupan keagamaan yang lebih baik di desa mereka. Menurut Kyai Kamil, semangat kebersamaan dalam kegiatan seperti ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat semakin dekat dengan ajaran agama, serta terus berupaya memperbaiki kualitas kehidupan beragama di desa mereka.

Srakalan, yang berasal dari kata Asyraqal, merujuk pada tradisi pembacaan syair Shalawat Badar secara bersama-sama. Syair ini menceritakan peristiwa Perang Badar, sebuah peristiwa penting dalam sejarah Islam, serta memuji Nabi Muhammad SAW dan para sahabat yang berjuang dalam perang tersebut. Pembacaan Shalawat Badar ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Berikut adalah tata cara pelaksanaan Srakalan atau pembacaan Shalawat Badar:

  1. Persiapan
    Sebelum dimulai, peserta yang akan mengikuti Srakalan berkumpul di satu tempat yang sudah disepakati, seperti di masjid atau mushola. Biasanya, kegiatan ini dilaksanakan pada malam tertentu, seperti dalam peringatan Isrok Mi’roj atau hari-hari besar Islam lainnya.
  2. Menyiapkan Tempat
    Pastikan tempat yang digunakan untuk Srakalan bersih dan nyaman, serta diatur sedemikian rupa agar jamaah dapat duduk dengan tertib. Biasanya, peserta duduk bersila atau berbaris rapat.
  3. Pembukaan
    Kegiatan dimulai dengan membaca doa pembuka, seperti doa Bismillahirrahmanirrahim atau Al-Fatihah, untuk memohon kelancaran acara dan keberkahan.
  4. Pembacaan Syair Shalawat Badar
    Setelah doa pembuka, peserta bersama-sama mulai membaca Shalawat Badar dengan suara yang serempak. Shalawat Badar berisi pujian kepada Nabi Muhammad SAW dan doa agar umatnya selalu diberkahi dan dilindungi. Pembacaan dilakukan dengan penuh khusyuk dan tenggelam dalam makna.
  5. Pembacaan Secara Bersama-Sama
    Dalam Srakalan, pembacaan syair ini dilakukan secara berulang dan bersama-sama, dengan dipimpin oleh seorang imam atau pembimbing. Kadang, pembacaan bisa diiringi dengan irama atau lagu yang membuatnya lebih khidmat.
  6. Penutupan
    Setelah pembacaan syair selesai, biasanya dilanjutkan dengan doa penutup, memohon agar Allah SWT memberi keberkahan dan kebaikan kepada umat Islam, serta agar segala harapan dapat terkabulkan.
  7. Makan Ambengan
    Sebagai bagian dari tradisi, biasanya setelah acara Srakalan, masyarakat akan bersama-sama menikmati hidangan ambengan, yaitu makanan yang disajikan dalam bentuk nasi tumpeng dan lauk-pauk. Ini adalah simbol rasa syukur dan kebersamaan dalam masyarakat.

Dengan tata cara yang teratur dan penuh khidmat, Srakalan menjadi salah satu cara yang efektif untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga, memperdalam kecintaan kepada Rasulullah SAW, serta menjaga tradisi keagamaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Dengan semakin eratnya hubungan antara masyarakat dan tradisi keagamaan, acara peringatan Isrok Mi’roj di Masjid Baitussolihin Belikumbul berhasil berjalan dengan lancar dan meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh jamaah yang hadir.

Semoga semangat ini terus tumbuh dan memberi dampak positif bagi kehidupan sosial dan spiritual masyarakat Desa Siwalan, khususnya Dukuh Belikumbul.

Berita Terkait